Kamis, 15 Desember 2011

Karakteristik Tanaman Anggrek

Tanaman anggrek yang merupakan family dari oechidaceae memiliki banyak keragaman bentuk. Secara morfologi, tanaman anggrek terdiri dari daun, batang, akar, bunga, dan buah. Secara morfologi pula bentuk tiap-tiap bagian itu berbeda-beda di tiap spesies anggrek. Variasi tersebut bisa terjadi akibat adanya perbedaan tempat lingkungan hidup anggrek.
Nah, untuk dapat memelihara anggrek yang baik juga harus menciptakan suatu kondisi lingkungan hidup yang sesuai dengan jenis-jenis spesies  anggrek tersebut agar tanaman anggrek dapat tumbuh dan berbunga dengan sehat dan  indah. Untuk itulah, kita perlu mengetahui karakteristik dari tanaman anggrek agar dapat menentukan  syarat lingkungan tumbuh yang sesuai dengan spesies anggrek.

Secara umum, karakteristik anggrek dapat dilihat dari segi bentuk daun, batang, akar, bunga, dan buah.
A.   Bentuk Daun.
Anggrek memiliki bentuk daun yang bervariasi mulai dari bentuk oval, lonjong, bulat telur, bulat panjang dan bulat telur. Ketebalan daun juga berbeda, ada yang tipis, tebal, rata dan kaku dengan lebar yang juga berbeda, ada yang berdaun lebar dan berdaun sempit menyerupai jarum. Anggrek yang berdaun tebal dan lebar biasanya lebih gampang berbunga dibandingkan yang berdaun lebih sempit. Hal ini disebabkan semakin lebar permukaan daun maka proses fotosintesis dan transpirasi akan semakin bagus. Dengan proses fotosintesis dan transpirasi yang baik maka sumber makanan yang didapat suatu tanaman juga semakin besar, yang nantinya makanan ini digunakan untuk pertumbuhan tanaman. Jika pertumbuhan tanaman sudah optimal, maka cadangan makanan akan dialihkan untuk pembentukan bunga dan buah.
Contoh anggrek yang berdaun lebar adalah Phalaenopsis, Dendrobium, Cattleya, Spathoglottis, Bulbophyllum, dan Coelogyne. Sedangkan anggrek yang berdaun sempit seperti jarum adalah Sarcanthus subutalus, Renanthera matutina, Vanda hookeriana, dan Schoenorchis juncifolia.
      Bentuk Batang
Selain bentuk daun yang beragam, bentuk batang juga bervariasi, ada yang raping, gemuk berdaging keseluruhan, menebal di bagian tertentu, ada yang dengan atau tanpa umbi semu ( pseudobulb ). Ukurannya pun bervariasi mulai dari tipis, pendek, besar dan berbentuk panjang.
Pertumbuhan batang umbi semu ( pseudobulb ) tipe simpodial ( berumpun ) umumnya terbatas. Pertumbuhan batang akan berhenti bila telah mencapai maksimum yang kemudian dilanjutkan oleh tunas anakan yang tumbuh disampingnya.  Setiap tunas saling berhubungan karena adanya rhizoma atau batang bawah batang di bawah media. Jadi, setiap tunas baru nantinya akan keluar dari rhizoma tersebut. Contoh Cattleya dan Dendrobium.
Sedangkan bentuk batang yang ramping dan tidak berubi tipe monopodial ( memanjang ke atas ) akan tumbuh tidak terbatas. Tangkai bunga akan keluar dari ketiak daun, contohnya Vanda, Aranthera, Arachnis dan Phalaenopsis.
C.      Akar
Pada umumnya, akar anggrek berbentuk silindris dan berdaging, lunak, mudah patah dengan ujung akar yang meruncing licin sedikit lengket. Dalam keadaan kering, akar anggrek akan tampak berwarna putih agak perak dengan bagian ujung akar berwarna hijau atau keunguan. Akar anggrek memiliki velamen yang terdiri dari beberapa lapisan sel korteks yang berongga dan transparan. Velamen ini berfungsi sebagai sistem pelindung saluran akar yang melindungi akar dari kehilangan air selama proses penguapan.
Pada anggrek simpodial ( berumpun ), akar akan keluar dari pseudobulb atau di sepanjang rhizoma. Sedangkan untuk tipe monopodial akar akan tumbuh di ruas-ruas batang.
Akar anggrek bersifat lekat, yang digunakan untuk menjaga posisi dan kedudukan tanaman saat menempel pada pohon yang besar sehingga mampu mendapatkan sinar matahari yang cukup. Selain akar lekat, anggrek juga memiliki akar udara yang berfungsi menyerap air dan unsur hara. Kelembapan udara yang tinggi akan menyebabkan terganggunya proses pertukaran udara dalam akar sehingga dapat menyebabkan penyakit busuk akar.
D.      Bunga
Terdapat lima bagian utama dari bunga yaitu : sepal ( daun kelopak ), petal ( daun mahkota ), stamen ( benang sari ), pistil ( putik ) dan ovari ( bakal buah ). Sepal anggrek berjumlah 3 buah, bagian atas sepal disebut sepal dorsal sedangkan dua lainnya disebut sepal lateral. Petal ada 3 buah, 2 buah petal letaknya berseling dengan sepal dan petal satunya lagi mengalami modifikasi menjadi labelum ( bibir ). Labelum umumnya berwarna lebih cerah dan di dalamnya terdapat gumpalan-gumpalan massa sel ( callus ) yang mengandung protein, minyak dan zat pewangi. Callus berfungsi untuk menarik serangga hinggap ke bunga lalu melakukan penyerbukan ( polinasi ).
Di bagian tengah bunga terdapat gynandrium dan columna yang merupakan tempat alat reproduksi jantan ( androecium ) dan alat reproduksi betina ( gynoecium ). Pada ujung columna terdapat anther ( kepala sari ) sedangkan stigma ( kepala putik ) terletak di bawah rostelum menghadap ke labelum. Stigma merupakan rongga dangkal yang berisi cairan kental, tempat meletakkan pollen dan masuknya tabung pollen ke dalam ovari pada waktu terjadi penyerbukan.
E.       Buah
Buah anggrek berbentuk kapsular yang berbelah enam dengan 3 karpel ( rongga buah ). Di dalam buah anggrek terdapat biji yang berjumlah sangat banyak, berukuran sangat kecil dan halus seperti tepung. Biji tersebut tidak memiliki endosperm ( cadangan makanan ) sehingga dalam perkecambahannya diperlukan tambahan nutrisi dari lingkungan sekitarnya. Biasanya perkecambahan dibantu oleh fungi ( jamur ) micorhyza yang bersimbiosis dengan biji-biji anggrek. Simbiosis tersebut akan menghasilkan pelepasan nutrisi sebagai bahan energi yang digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangan perkecambahan bibit anggrek tersebut.

2 komentar:

  1. Saya bbaru beli tanammman anggrek tapi saya tidak tahu jennissnya,, bbisa banntu saya???

    BalasHapus
  2. Gmn mengetahui jenis n nm anggrek,, serta brp x di siram dlm seminggu.
    Thx

    BalasHapus

terima kasih,